Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu sebagai wujud dari usaha untuk berubah, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Menurut Hamalik (1983: 28), belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah baru berkat pengalaman dan latihan.
Skinner berpendapat bahwa “Learning is a process progressive behavior adaptation”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Maksudnya, bahwa belajar akan mengarah pada perubahan yang lebih baik dan perubahan juga membutuhkan proses untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Dalam mencapai proses pembelajaran yang optimal hasil belajar peserta harus mengetahui gaya belajarnya agar menimbulkan motivasi belajar dan mengoptimalkan gaya belajar yang ia kuasai dan mengurangi konflik yang timbul sebagai akibat dari belajar.
2. GAYA BELAJAR
Conner (2004) menyatakan bahwa “A learning style is everything that controls how we take in, concentrate on, understand, process, store, remember, and use new information.” Dari pernyataan tersebut dapat kita ketahui bahwa gaya belajar adalah segala sesuatu yang mengontrol bagaimana kita terlibat, berkonsentrasi, memahami, proses, mengemukakan, mengingat, dan menggunakan informasi baru.
Gaya belajar merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh peserta didik untuk memahami dan mempraktikkan ilmu yang telah ia pelajari. Gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik muncul berdasarkan kenyamanan masing-masing ataupun dorongan kemampuan yang lebih dominan yang dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik biasanya dipengaruhi oleh factor lingkungan sekitar, kebiasaan orang-orang sekitarnya, dan pengaruh dari faktor teknologi dan pengetahuan.
3. JENIS GAYA BELAJAR SISWA SMK
Berdasarkan studi longitudinal yang dilakukan oleh H. Witkin pada tahun 1954-1970, ada dua tipe gaya belajar peserta didik. Kedua tipe tersebut adalah gaya belajar Field Dependent dan Field Independent. Gaya belajar field dependent adalah gaya belajar yang dipengaruhi oleh lingkungan. Gaya belajar field dependent ini juga dapat dikatakan sebagai gaya belajar yang bergantung pada lingkungan sekitarnya. Sedangkan untuk gaya belajar Field Independent adalah gaya belajar yang kurang dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan dimasa lampau.
Kemudian, menurut Adi W. Gunawan (2004), gaya belajar mempunyai beberapa pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan berdasar pada pemrosesan informasi.
2. Pendekatan berdasar kepribadian.
3. Pendekatan berdasar modalitas pribadi.
4. Pendekatan berdasar lingkungan.
5. Pendekatan berdasarkan interaksi social.
6. Pendekatan berdasarkan kecerdasan.
7. Pendekatan berdasarkan wilayah otak.
Gaya belajar menurut Bonwel dan Fleming (Fleming, 2001) yang dikenal dengan gaya belajar VARK (Visual, Aural, Read/Write, dan Kinesthetic). Gaya belajar tersebut merupakan perkembangan dari gaya belajar VAK (Visual, Auditory/oral, Kinesthetic) yang telah ada sebelumnya dari Bander dan Grinder (Prashnig, 2007: 44).
1) Gaya belajar Visual
Peserta didik dengan gaya belajar Visual akan lebih nyaman dengan gambar, warna, maupun peta belajar (bagan) yang digambarkan dari penjelasan-penjelasan yang ia terima. Peserta didik dengan gaya belajar visual memmiliki kecenderungan spasial yang baik. Adapun ciri-ciri peserta didik dengan gaya belajar visual antara lain (DePorter dan Hernacky, 2009: 116) rapi dan teratur, berbicara dengan cepat, teliti terhadap detail, mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi, pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka, mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar, biasanya tidak terganggu oleh keributan, lebih suka membaca daripada dibacakan, sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak”, konsentrasi mudah terpecah.
ciri-ciri gaya belajar visual sebagai berikut:
1. Menggunakan benda visual seperti grafik, diagram, gambar, dan melihat informasi.
2. Dapat membaca bahasa tubuh dengan baik dan memiliki persepsi estetika yang baik.
3. Mampu menghafal dan mengingat berbagai informasi.
4. Cenderung untuk mengingat hal-hal yang dituliskan.
5. Belajar dalam kuliah akan lebih baik dengan mengajak mereka menonton/menyaksikan.
Kelebihan gaya belajar visual:
1. Dapat mengingat detail dan warna dengan baik.
2. Mampu mampu membaca, mengeja dan menghafal pelajaran dengan baik.
3. Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang.
4. Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka memvisualisasikan gambar dalam pikirannya.
5. Umumnya berpenampilan rapi dan menarik.
6. Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan anak visual adalah dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau hambatan apa saja yang ia hadapi.
Kelemahan gaya belajar visual:
1. Susah belajar dalam suasana yang ramai, ribut dan banyak gangguan.
2. Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau grafik.
3. Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik atau jelek.
4. Seringkali lupa dengan nama orang lain.
Tips gaya belajar visual
Siswa SMK dengan gaya belajar visual seperti diuraikan di atas akan berhasil baik (mendapatkan hasil optimal) dengan menerapkan beberapa tips berikut:
1. Berikan catatan-catatan ke dalam gambar, grafik, atau peta
2. Hindari gangguan (jendela, pintu, dll)
3. Pertama pelajari gambaran besar dan kemudian fokus pada rincian/detil
4. Buatkan peta alur pikir dan peta konsep bukannya garis besarnya saja
5. bagian konsep-konsep baru di beri warna dalam catatan Anda
6. Gunakan kartu Flash ketika mencoba untuk belajar kosakata
2) Gaya Belajar Auditori
Pada gaya belajar audytori ini peserta didik lebih mengutamakan pendengaran dalam proses penerimaan dan pengolahan informasinya. Untuk memperoleh informasi peserta didik dengan gaya belajar Aural akan menghadiri kelas-kelas, menghadiri diskusi dan tutorial, mendiskusikan topic dengan orang lain, menjelaskan ide-ide baru dengan orang lain, dan menggunakan tape recorder.
Ciri-ciri gaya belajar auditori:
1. Mampu menangkap dan mempertahankan informasi melalui mendengar dan berbicara
2. Sering lebih suka diberitahu bagaimana melakukan sesuatu dan kemudian merangkum poin utama untuk membantu menghafal/mengingatnya
3. Membuat catatan aspek-aspek yang berbeda dari berbicara
4. Sering memiliki bakat dalam musik dan dapat berkonsentrasi lebih baik dengan musik lembut di latar belakang pada saat belajar
Kelebihan gaya belajar auditori:
1. Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan baik.
2. Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu singkat.
3. Memiliki tata bahasa yang baik.
4. Dengan mudah menghafal nama orang lain.
5. Senang berbicara.
6. Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang, dapat melakukannya dengan mudah dan baik.
7. Jika berbicara iramanya memiliki pola
Kelemahan gaya belajar auditori:
1. Bukan pembaca yang baik.
2. Susah mengingat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
3. Susah untuk membuat karangan.
4. Susah diam dalam waktu yang cukup lama.
5. Mudah terganggu dengan keributan.
Tips Gaya belajar Auditori
Siswa SMK dengan gaya belajar auditori seperti diuraikan di atas akan berhasil baik (mendapatkan hasil optimal) dengan menerapkan beberapa tips berikut:
1. Buat rekam kuliah/pembelajaran dan kemudian perdengarkan kepada mereka
2. Ulangi materi belajar dengan keras dan gunakan kata-kata Anda sendiri
3. Diskusikan bahan belajar dalam kelompok belajar Anda
4. Baca buku teks dengan suara keras
5. Perdengarkan musik instrumentalia latar belakang sambil belajar
1) Gaya belajar Visual
Peserta didik dengan gaya belajar Visual akan lebih nyaman dengan gambar, warna, maupun peta belajar (bagan) yang digambarkan dari penjelasan-penjelasan yang ia terima. Peserta didik dengan gaya belajar visual memmiliki kecenderungan spasial yang baik. Adapun ciri-ciri peserta didik dengan gaya belajar visual antara lain (DePorter dan Hernacky, 2009: 116) rapi dan teratur, berbicara dengan cepat, teliti terhadap detail, mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi, pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka, mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar, biasanya tidak terganggu oleh keributan, lebih suka membaca daripada dibacakan, sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak”, konsentrasi mudah terpecah.
ciri-ciri gaya belajar visual sebagai berikut:
1. Menggunakan benda visual seperti grafik, diagram, gambar, dan melihat informasi.
2. Dapat membaca bahasa tubuh dengan baik dan memiliki persepsi estetika yang baik.
3. Mampu menghafal dan mengingat berbagai informasi.
4. Cenderung untuk mengingat hal-hal yang dituliskan.
5. Belajar dalam kuliah akan lebih baik dengan mengajak mereka menonton/menyaksikan.
Kelebihan gaya belajar visual:
1. Dapat mengingat detail dan warna dengan baik.
2. Mampu mampu membaca, mengeja dan menghafal pelajaran dengan baik.
3. Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang.
4. Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka memvisualisasikan gambar dalam pikirannya.
5. Umumnya berpenampilan rapi dan menarik.
6. Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan anak visual adalah dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau hambatan apa saja yang ia hadapi.
Kelemahan gaya belajar visual:
1. Susah belajar dalam suasana yang ramai, ribut dan banyak gangguan.
2. Susah memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau grafik.
3. Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik atau jelek.
4. Seringkali lupa dengan nama orang lain.
Tips gaya belajar visual
Siswa SMK dengan gaya belajar visual seperti diuraikan di atas akan berhasil baik (mendapatkan hasil optimal) dengan menerapkan beberapa tips berikut:
1. Berikan catatan-catatan ke dalam gambar, grafik, atau peta
2. Hindari gangguan (jendela, pintu, dll)
3. Pertama pelajari gambaran besar dan kemudian fokus pada rincian/detil
4. Buatkan peta alur pikir dan peta konsep bukannya garis besarnya saja
5. bagian konsep-konsep baru di beri warna dalam catatan Anda
6. Gunakan kartu Flash ketika mencoba untuk belajar kosakata
2) Gaya Belajar Auditori
Pada gaya belajar audytori ini peserta didik lebih mengutamakan pendengaran dalam proses penerimaan dan pengolahan informasinya. Untuk memperoleh informasi peserta didik dengan gaya belajar Aural akan menghadiri kelas-kelas, menghadiri diskusi dan tutorial, mendiskusikan topic dengan orang lain, menjelaskan ide-ide baru dengan orang lain, dan menggunakan tape recorder.
Ciri-ciri gaya belajar auditori:
1. Mampu menangkap dan mempertahankan informasi melalui mendengar dan berbicara
2. Sering lebih suka diberitahu bagaimana melakukan sesuatu dan kemudian merangkum poin utama untuk membantu menghafal/mengingatnya
3. Membuat catatan aspek-aspek yang berbeda dari berbicara
4. Sering memiliki bakat dalam musik dan dapat berkonsentrasi lebih baik dengan musik lembut di latar belakang pada saat belajar
Kelebihan gaya belajar auditori:
1. Jika melakukan presentasi suatu hasil kerja dapat melakukannya dengan baik.
2. Dapat dengan mudah menirukan perkataan orang lain dalam waktu singkat.
3. Memiliki tata bahasa yang baik.
4. Dengan mudah menghafal nama orang lain.
5. Senang berbicara.
6. Jika melakukan pembicaraan di depan banyak orang, dapat melakukannya dengan mudah dan baik.
7. Jika berbicara iramanya memiliki pola
Kelemahan gaya belajar auditori:
1. Bukan pembaca yang baik.
2. Susah mengingat sesuatu jika membacanya tanpa menggunakan suara.
3. Susah untuk membuat karangan.
4. Susah diam dalam waktu yang cukup lama.
5. Mudah terganggu dengan keributan.
Tips Gaya belajar Auditori
Siswa SMK dengan gaya belajar auditori seperti diuraikan di atas akan berhasil baik (mendapatkan hasil optimal) dengan menerapkan beberapa tips berikut:
1. Buat rekam kuliah/pembelajaran dan kemudian perdengarkan kepada mereka
2. Ulangi materi belajar dengan keras dan gunakan kata-kata Anda sendiri
3. Diskusikan bahan belajar dalam kelompok belajar Anda
4. Baca buku teks dengan suara keras
5. Perdengarkan musik instrumentalia latar belakang sambil belajar
3) Gaya belajar Read/Write (Membaca/menulis)
Peserta didik dengan gaya belajar ini memiliki preferensi yang kuat untuk belajar dengan menulis dan membaca. Pengambilan informasi dilakukan melalui daftar, judul, kamus, glosari, definisi, handout, buku bacaan, catatan, menggunaan kata-kata guru yang baikdan memiliki banyak informasi dalam kalimat-kalimat dan catatan, serta esai (Fleming, 2001).
4) Gaya Belajar Kinestetik
Peserta didik dengan gaya belajar seperti ini lebih mudah mengingat dengan baik melalui kegiatan yang melibatkan seluruh tubuh (Prashnig, 2007: 157). Peserta didik dengan gaya belajar ini menyukai pengalaman nyata. Adapun ciri-ciri peserta didik yang menggunakan gaya belajar kinestetik adalah bicara lebih lambat, banyak bergerak, menghafal sambil menggerakkan bagian-bagian tubuh, banyak menggunakan isyarat tubuh sebagai luapan emosi dalam berbicara, tidak dapat diam dalam waktu lama, banyak menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, menyukai permainan yang menyibukkan, ingin melakukan banyak hal, dan tulisannya jelek, menembus kertas, ada tekanan kuat pada alat tulis.
Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar kinestetik
1. Suka menggunakan pendekatan tangan untuk belajar materi baru
2. Pada umumnya baik dalam matematika dan sains
3. Lebih suka menunjukkan bagaimana melakukan sesuatu dari pada secara lisan menjelaskannya
4. Biasanya lebih suka kerja kelompok lebih dari orang lain
Kelebihan gaya belajar kinestetik:
1. Umumnya memiliki penampilan yang rapi.
2. Lebih pintar dalam bidang olahraga.
3. Suka dengan pekerjaan yang di lakukan dalam laboratorium.
4. Kerja sama antara mata dengan tangan sangat bagus.
Kelemahan gaya belajar kinestetik:
1. Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk dalam waktu yang lama, sehingga membutuhkan sedikit istirahat.
2. Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata.
3. Jika membaca menggunakan jari telunjuk.
4. Kurang menguasai dalam bidang geografi.
Tips Gaya belajar Kinestetik
Siswa SMK dengan gaya belajar kinestetik seperti diuraikan di atas akan berhasil baik (mendapatkan hasil optimal) dengan menerapkan beberapa tips berikut:
1. Dalam belajar sering diberi istirahat
2. Pelajari materi baru sambil melakukan sesuatu yang aktif
3. Mengunyah permen karet sambil belajar
4. Bekerja sambil berdiri
5. Mengikuti kelas dengan instruktur yang menunjukkan demonstrasi dan penelitian lapangan
A. Kesimpulan
gaya belajar adalah segala sesuatu yang mengontrol bagaimana kita terlibat, berkonsentrasi, memahami, proses, mengemukakan, mengingat, dan menggunakan informasi baru.
Siswa SMK memiliki bermacam-macam gaya belajar yaitu gaya Field dependent, Field Independent,Visual,Auditori, Read/Write (Membaca/menulis), dan gaya belajar Kinestetik.
Setiap gaya belajar mempunyai ciri-ciri, kelebihan, kekurangan, masing-masing, setiap gaya belajar juga mempunyai tips agar mendapatkan hasil yang optimal.
Peserta didik dengan gaya belajar ini memiliki preferensi yang kuat untuk belajar dengan menulis dan membaca. Pengambilan informasi dilakukan melalui daftar, judul, kamus, glosari, definisi, handout, buku bacaan, catatan, menggunaan kata-kata guru yang baikdan memiliki banyak informasi dalam kalimat-kalimat dan catatan, serta esai (Fleming, 2001).
4) Gaya Belajar Kinestetik
Peserta didik dengan gaya belajar seperti ini lebih mudah mengingat dengan baik melalui kegiatan yang melibatkan seluruh tubuh (Prashnig, 2007: 157). Peserta didik dengan gaya belajar ini menyukai pengalaman nyata. Adapun ciri-ciri peserta didik yang menggunakan gaya belajar kinestetik adalah bicara lebih lambat, banyak bergerak, menghafal sambil menggerakkan bagian-bagian tubuh, banyak menggunakan isyarat tubuh sebagai luapan emosi dalam berbicara, tidak dapat diam dalam waktu lama, banyak menggunakan kata-kata yang mengandung aksi, menyukai permainan yang menyibukkan, ingin melakukan banyak hal, dan tulisannya jelek, menembus kertas, ada tekanan kuat pada alat tulis.
Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar kinestetik
1. Suka menggunakan pendekatan tangan untuk belajar materi baru
2. Pada umumnya baik dalam matematika dan sains
3. Lebih suka menunjukkan bagaimana melakukan sesuatu dari pada secara lisan menjelaskannya
4. Biasanya lebih suka kerja kelompok lebih dari orang lain
Kelebihan gaya belajar kinestetik:
1. Umumnya memiliki penampilan yang rapi.
2. Lebih pintar dalam bidang olahraga.
3. Suka dengan pekerjaan yang di lakukan dalam laboratorium.
4. Kerja sama antara mata dengan tangan sangat bagus.
Kelemahan gaya belajar kinestetik:
1. Mudah gelisah dan frustasi dalam mendengarkan sesuatu sambil duduk dalam waktu yang lama, sehingga membutuhkan sedikit istirahat.
2. Kurang baik dalam melakukan pengejaan kata.
3. Jika membaca menggunakan jari telunjuk.
4. Kurang menguasai dalam bidang geografi.
Tips Gaya belajar Kinestetik
Siswa SMK dengan gaya belajar kinestetik seperti diuraikan di atas akan berhasil baik (mendapatkan hasil optimal) dengan menerapkan beberapa tips berikut:
1. Dalam belajar sering diberi istirahat
2. Pelajari materi baru sambil melakukan sesuatu yang aktif
3. Mengunyah permen karet sambil belajar
4. Bekerja sambil berdiri
5. Mengikuti kelas dengan instruktur yang menunjukkan demonstrasi dan penelitian lapangan
PENUTUP
A. Kesimpulan
gaya belajar adalah segala sesuatu yang mengontrol bagaimana kita terlibat, berkonsentrasi, memahami, proses, mengemukakan, mengingat, dan menggunakan informasi baru.
Siswa SMK memiliki bermacam-macam gaya belajar yaitu gaya Field dependent, Field Independent,Visual,Auditori, Read/Write (Membaca/menulis), dan gaya belajar Kinestetik.
Setiap gaya belajar mempunyai ciri-ciri, kelebihan, kekurangan, masing-masing, setiap gaya belajar juga mempunyai tips agar mendapatkan hasil yang optimal.
B. Penutup
Demikianlah makalah yang dapat penulis sampaikan. Semoga makalah yang berjudul Jenis Gaya Belajar Siswa SMK ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Dan saya selaku penyusun mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Demikianlah makalah yang dapat penulis sampaikan. Semoga makalah yang berjudul Jenis Gaya Belajar Siswa SMK ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Dan saya selaku penyusun mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
1 komentar
Baguss, rajin rajin post kak
BalasHapusPosting Komentar